Selasa, 10 Agustus 2010

Beda redenominasi n sanering

 Perbedaan  redominasi dengan dengan pangkas nilai (sanering)

REDENOMINASI :

Denominasi (dari bahasa Latin: denomatio) merujuk pada istilah pecahan mata uang. Redenominasi dalam rencana Bank Indonesia secara sederhana bisa diartikan memangkas angka nolnya, tanpa mengurangi nilai rupiahnya. Misalnya uang Rp 1.000, jika angka nolnya dipangkas tiga digit menjadi Rp 1. Pada saat bersamaan, harga barang dan jasa pun ikut berubah tiga digit, sehingga daya beli masyarakat tak terganggu.

Contoh
a. Sebelum redenominasi: Pengendara motor membayar satu liter bensin Rp 4.500 dengan empat lembar uang Rp 1.000 dan koin Rp 500.

b. Setelah redenominasi Rp 1.000 = Rp 1: Pengendara membayarnya dengan pecahan mata uang baru Rp 4,5. Bisa dengan empat lembar uang seperak (Rp 1) dan uang koin 50 sen.

Tujuan
Menyederhanakan pecahan agar efisien. Menyiapkan ekonomi Indonesia agar setara dengan negara tetangga.

Dampak
Tak ada kerugian, karena daya beli tetap sama.

Nilai uang
Tetap, karena yang berubah penyebutan dan cetakan pecahan uang.

Penerapan
Ekonomi tumbuh dengan makroekonomi yang stabil dan inflasi terkendali.

Manfaat
* Efisiensi sistem akuntansi, pencatatan transaksi keuangan
* Secara psikologis rupiah lebih gagah
* Tak repot membawa banyak uang
* Mengurangi pembulatan harga barang/jasa ke atas
* Bisa menekan inflasi
* Menyesuaikan dengan rencana mata uang tunggal ASEAN
 

SANERING :

Sanering berasal dari bahasa Belanda 'geld sanering politiek', yang secara harfiah berarti politik penyehatan uang. Istilah ini hanya disebut sanering untuk menunjuk kebijakan penyehatan atau pemotongan/pengguntingan nilai mata uang yang biasanya dilakukan untuk menekan inflasi yang tinggi. Sanering tak mengubah pecahan mata uang, tapi hanya nilainya yang turun. Misalnya, uang Rp 1.000 nilainya turun menjadi Rp 100, atau Rp 500 menjadi Rp 50. Sementara harga barang tetap tidak berubah, sehingga daya beli masyarakat jatuh.

Contoh
Si A punya uang Rp 2.000.000  yang akan dibelikan telepon seluler. Tiba-tiba pemerintah memutuskan sanering 50 persen. Akibatnya, uang si A jadi tinggal separuhnya atau Rp 1.000.000 . Si A tak bisa lagi membeli ponsel itu karena harga alat komunikasi itu tetap Rp 2.000.000 .

Tujuan
Mengurangi jumlah uang beredar yang bisa memicu inflasi. Dilakukan karena terjadi hiperinflasi.

Dampak
Rugi. Daya beli turun drastis.

Nilai uang
Lebih kecil karena yang dipotong nilainya.

Penerapan
Dilakukan saat ekonomi bergejolak akibat inflasi yang sangat tinggi.

Manfaat
Tidak bermanfaat.

Sumber: Bank Indonesia, Riset, dan wawancara Tempo


Tempered glass - Gadget store 0811642628 25731ccf

Posted via email from cienhua's posterous

Tidak ada komentar:

Posting Komentar